Langsung ke konten utama

SEKOLAH RAMAH ANAK DAN BANGKITNYA
GENERASI EMAS INDONESIA

Korban kekerasan dan tawuran antar pelajar yang terjadi akhir-akhir ini cukup mencengangkan. Dari data yang ada tercatat enam orang  (siswa dan mahasiswa) yang tewas dalam aksi kekerasan tersebut. Kemudian, apakah kita hanya akan diam saja? Tentu tidak!
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan rekomendasi  terhadap penyelesaian kasus kekerasan pelajar Indonesia. Pemerintah bersama sekolah, masyarakat dan orang tua diminta untuk segera mewujudkan 'Sekolah Ramah Anak'. Dimana Sekolah harus menjadi rumah besar di mana anak didik dan guru serta orangtua bersentuhan dan tak ada kekerasan apalagi diskriminasi.
Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggungjawab. Prinsip utama adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup serta penghargaan terhadap anak.. Sebagaimana bunyi dalam pasal 4 UU No 23/ 2002 tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Dalam Sekolah  ramah anak, peserta didik  memperoleh hak akan pendidikan, kesehatan, kesempatan bermain dan bersenang, melindungi dari kekerasan dan pelecehan, dapat mengungkapkan pandangan secara bebas, dan berperan serta dalam mengambil keputusan sesuai dengan kapasitas mereka. Sekolah juga menanamkan tanggung jawab untuk menghormati hak-hak orang lain, kemajemukan dan menyelesaikan masalah perbedaan tanpa melakukan kekerasan.
Menurut UNICEF ada 13 kriteria untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak, yaitu merefleksikan dan menjalankan hak anak di sekolah, memandang anak dengan utuh,sebagai bagian dari keluarga, sekolah dan komunitas, berpusat pada kemajuan siswa, peka pada perbedaan gender dan ramah pada siswa perempuan, lebih mengutamakan kemajuan kualitas hasil belajar, memberikan pendidikan yang relevan pada kehidupan,fleksibel menyikapi perbedaan, terbuka pada pendidikan insklusi serta menghormati persamaan kesempatan, menunjang kesehatan mental dan fisik anak, menyediakan pendidikan terjangkau dan mudah diakses, menguatkan kapasitas nilai-nilai, komitmen dan status guru, keluarga, fokus dan melibatkan lingkungan sekitar sekolah.
Jadi, Sekolah Ramah Anak tidak hanya mencakup aspek fisik sekolah saja tetapi juga aspek psikologis yang nantinya akan berpengaruh pada perkembangan psikologis siswa. Maka mari segera kembangkan sekolah ramah anak.  Dan tentunya kita memerlukan peran pemerintah, dimana Pemerintah  harus membuat desain besar untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak, mulai dari muatan kurikulum, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, hingga lingkungan sekolah. Dengan diwujudkannya Sekolah Ramah Anak, harapan kita  tema hari pendidikan nasional tahun ini, Bangkitnya Generasi Emas Indonesia akan segera terwujud. Semoga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKSPLORASI ELABORASI DAN KONFIRMASI DALAM RPP AKUNTANSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Satuan Pendidikan       : MAN YOGYAKARTA II Kelas / Semester          : XI / Satu Program                         : IPS Mata Pelajaran             : AKUNTANSI Jumlah Pertemuan       : 3 X Pertemuan Standar Kompetensi   : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar    : A.    Indikator Pencapaian Kompetensi : Mendefinisikan pengertian akuntansi Menjelaskan kualitas informasi akuntansi Menjelaskan proses akuntansi dan kualitas informasi akuntansi Mengidentifikasi kegunaan informasi akuntansi bagi masing-masing pemakai Mengidentifikasi macam-macam bidang- bidang akuntansi Mengidentifikasi etika profesi akuntan B.    Tujuan Pembelajaran                                    : Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat : 1.      Siswa dapat mendefinisikan pengertian akuntans 2.      Siswa dapat menjelaskan kualitas informasi akuntansi 3.      Siswa dapat menjelaskan pros