Langsung ke konten utama

MENUJU KEBANGKITAN BANGSA


             Pendidikan karakter menjadi tema peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) memberi tema "Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa (Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti)" . Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan, pendidikan karakter akan semakin dikuatkan implementasinya pada tahun pelajaran baru 2011/2012. Pendidikan karakter itu nantinya dimasukkan ke setiap mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.
            Masalahnya, quo vadis pendidikan karakter di Indonesia? Kalau memang akan diterapkan dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler tentunya harus ada pedoman atau kurikulum yang jelas dan komprehensif. Pendidikan karakter perlu dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan secara bertahap supaya tidak menjadi sekadar pengetahuan atau indoktrinasi. Jangan sampai mengulang kesalahan pendidikan P4 di masa lalu dimana hanya menjadi hafalan semata.
            Oleh karena itu dalam pendidikan karakter, semua komponen sekolah harus dilibatkan, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Dan tentunya tidak hanya berhenti di sekolah saja, tetapi harus dikembangkan dalam keluarga dan masyarakat. Sebab menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Sehingga kebangkrutan moral bangsa, maraknya tindak kekerasan, dan inkoherensi politisi atas retorika politik akan dapat kita atasi. Semoga.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKSPLORASI ELABORASI DAN KONFIRMASI DALAM RPP AKUNTANSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Satuan Pendidikan       : MAN YOGYAKARTA II Kelas / Semester          : XI / Satu Program                         : IPS Mata Pelajaran             : AKUNTANSI Jumlah Pertemuan       : 3 X Pertemuan Standar Kompetensi   : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar    : A.    Indikator Pencapaian Kompetensi : Mendefinisikan pengertian akuntansi Menjelaskan kualitas informasi akuntansi Menjelaskan proses akuntansi dan kualitas informasi akuntansi Mengidentifikasi kegunaan informasi akuntansi bagi masing-masing pemakai Mengidentifikasi macam-macam bidang- bidang akuntansi Mengidentifikasi etika profesi akuntan B.    Tujuan Pembelajaran                                    : Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat : 1.      Siswa dapat mendefinisikan pengertian akuntans 2.      Siswa dapat menjelaskan kualitas informasi akuntansi 3.      Siswa dapat menjelaskan pros
SEKOLAH RAMAH ANAK DAN BANGKITNYA GENERASI EMAS INDONESIA Korban kekerasan dan tawuran antar pelajar yang terjadi akhir-akhir ini cukup mencengangkan. Dari data yang ada tercatat enam orang  (siswa dan mahasiswa) yang tewas dalam aksi kekerasan tersebut.  Kemudian, apakah kita hanya akan diam saja? Tentu tidak! Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan rekomendasi  terhadap penyelesaian kasus kekerasan pelajar Indonesia. Pemerintah bersama sekolah, masyarakat dan orang tua diminta untuk segera mewujudkan 'Sekolah Ramah Anak'. Dimana Sekolah harus menjadi rumah besar di mana anak didik dan guru serta orangtua bersentuhan dan tak ada kekerasan apalagi diskriminasi. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggungjawab. Prinsip utama adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup serta penghargaan terhadap anak.. Sebagaimana bunyi dalam pasal 4 UU No